Benarkah LDII mengkafirkan selain LDII

Bookmark and Share

Di dunia maya dengan mudah dijumpai keyword “ LDII Sesat”, salah satu kesesatan yang dituduhkan pada LDII yaitu LDII mengkafirkan diluar kelompoknya.

Itu semua adalah fitnah keji yang ditujukan pada LDII, semoga Allah mengampuni pada dosa mereka. LDII sebagai ormas Islam yang bergerak dibidang Dakwah amar ma’ruf nahi mungkar berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sesuai Firman Allah SWT dalam Surat Al-An’am : 153.

وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.(QS.6:153)

Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.

Allah Melarang Hambanya Merasa Paling Benar Sendiri

LDII Memahami bahwa Allah SWT melarang hambanya mengatakan dirinya yang paling suci atau paling benar.

فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.(QS, An-Najm:32)

LDII tidak pernah mengklaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar dan diluar kelompok LDII adalah kafir. Karena yang berhak menilai ketakwaan atau kekafirannya seseorang hanyalah Allah SWT.

Rasulullah Melarang Memanggil/Menuduh Kafir Pada Muslimin

LDII sebagai pengikut As-Sunnah tidak mengajarkan pada warganya untuk memanggil atau mencela Muslimin non LDII dengan panggilan atau celaan kafir, hal ini karena Rasulullah melarang pada umatnya untuk berbuat demikian. Seperti Sabda Rassulullah yang terdapat di Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Malik.

كُفُّوْا عَنْ أهْلِ (لاَ إِِلَهَ إِلاَّ اللهُ) لاَ تُكَفِّرُوهُمْ بِذَنْبٍ وَفِى رِوَايَةٍ وَلاَ تُخْرِجُوْهُمْ مِنَ الإِسْلاَمِ بِعَمَلٍ.

“Tahanlah diri kalian (jangan menyerang) orang ahli ‘Laa ilaaha llallah’ (yakni orang Muslim). Janganlah kalian mengkafirkan mereka karena suatu dosa”. alam riwayat lain dikatakan : “Janganlah kalian mengeluarkan mereka dari Islam karena suatu amal ( perbuatan)”.

Hadits lainnya riwayat Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar:

اِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأِخِهِ: يَا كَافِرُ! فَقَدْ بَاءَ بِهَا أحَدُهُمَا فَاِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَاِلَى رَجَعَتْ عَلَيْـهِ.

“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”.

LDII sebagai ormas Islam pada hakikatnya jauh dari yang mereka fitnahkan. LDII tidak mengkafirkan pada Muslimin non LDII dan tidak pernah mengklaim bahwa Surga hanya milik Warga LDII.

Surga dan Neraka adalah milik Allah SWT sedangkan LDII sebagai ormas Islam hanya berusaha membina warganya untuk dapat menjadi hamba Allah yang menjalankan ibadah sesuai dengan ketentaun-Nya, menjadi hamba yang Takwa dan mendapat Ridho-Nya. <>

dan sabda Rasulullah SAW yang terdapat di sahih Bukhari dan Muslim :تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }

El Fhivi Arvianto said...

Afwan... Bisakah anda jelaskan mengenai hadist yg dipakai LDII harus manqul (berasal dari imam LDII). Dan LDII menolak hadist jika tidak berasal dari imam LDII. Fakta yg saya temui, teman saya menolak shalat berjamaah dengan saya. Meski saya jelaskan bahwa saya bukan ahlul bid'ah. Saya juga bermanhaj salafus shalih sesuai pemahaman para sahabat dan menjauhi bid'ah... Mohon penjelasaanya...Sukron..Jazakallah khair...

Post a Comment

Assalamualaikum, silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan anda :)

Delete this element to display blogger navbar