Di artikel yang lalu, LDII Tulungagung telah membahas apa yang di maksud dengan Narsis kali ini pun saya akan memberikan gambaran tentang narsis adalah gangguan Kepribadian.
Apakah narsis bisa dibilang gangguan kepribadian ? Narsisme ditunjukan bagi induvidu normal,dalam arti masihdapat berfungsi secara normal di masyarakat. Kaitannya dengan interaksi sosial dalam masyarakat, menurut para pakar, hingga saat ini pun masih terjadi tumpang tindih antara narsistik dan self-esteem."keduannya dipandang sama,yaitu sikap yang menyukai dan bahkan mencintai diri sendiri."
self-esteem merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Seseorang dengan self-esteem tinggi akan menilai dirinya secara positif,sehingga ia bisa tampil dengan penuh percaya diri,merasa memiliki kemampuan ,orang seperti ini seringkali tampil sebagai pemimpin dalam kelompok.Sebaliknya,seseorang denga self-esteem rendah akan memandang dirinya kurang mampu.
Kemudian yang membedakan narsistik dan self-esteem, terlihat dalam hubungannya dengan dengan orang lain. Ingat, narsisme adalah ancaman.Sementara self-esteem menguntungkan. "Orang narsis yang dijumpai dilingkungan sosial kita lebih dikenal sebagai orang yang sombog,egois,kurang peka bahkan tidak peduli dengan orang lain,tidak peduli dengan suatu hubungan emosional dengan orang lain.Sedangkan self-esteem tinggi sangat memperhatikan suatu hubungan atau harmonisasi,"
Bag sebagian orang,narsisme dibutuhkan untuk mendorong dirinya meraih prestasi. Contohnya dengan berkata,saya adalah yang terbaik,di kantor anda, andapun juga dapat memacu diri untuk meraih prestasi atau membuat lebih menonjolkan kapasitasnya secara optimal. "Nah,disinilah narsisme muncul untuk mengakui diri dengan segala kapasitasnya,"
Orang yang mngalami gangguan kepribadian narsis dapat dikenali dari ciri-cirinya. Biasanya, orang tersebut memiliki hubungan sosial yang tidak sehat, menyimpang,merusak karena sulit baginya melihat dari sudut pandang orang lain, tidak pernah merasa bersalah, sulit berempati,arogan, merenadahkan orang lain dan tidak menyadari kalau perilakunya merugikan orang lain. Narsistik juga erat hubungannya dengan ketidak mampuan untuk merespon ancaman terhadap ego. Orang narsis cenderung merespon ego dengan kekerasan atau agresivitas. Ciri lainnya,kurang mampu menjaga komitmen, mengambil keunungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri,sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain itri padanya.
Bagaimana narsis bisa muncul? narsis muncul karena memang bawaan dari lahir. Selain itu, narsis juga bisa muncul karena faktor lingkungan. "Misalnya,masa kecil seseorang yang narsis selalu dimanja berlebihan. Anak tersebut terlampau disanjung atau dibanggakan dan selalu diperlalukan istimewa oleh orang tuannya. Padahal, prestasi atau kondisinya biasa-biasa saja,sama seperti anak lain seusiannya".
Kesimpulannya,boleh saja kita melihat diri sebagai pribadi yang berkualitas. Namun jangan berlebihan."wajar dan sah-sah saja ketika seseorang mencapai suatu keberhasilan ia merasa sukses,merasa pintar,merasa cantik,mencintai diri sendiri dan sebagainya.Tetapi jangan berlebihan dalam meng ekspresikannya. Narsis berlebihan akan dijauhi oleh teman-temannya".
pergunakanlah Narsisme kalian dengan sebaik-baiknya..
Akhir kata dari saya, Orang yang pintar adalah orang yang bisa menilai diri sendiri untuk melakukan yang terbaik dari pada memandang seberapa banyak kesalahan seseorang,salam dari kami LDII tulungagung.
Apakah narsis bisa dibilang gangguan kepribadian ? Narsisme ditunjukan bagi induvidu normal,dalam arti masihdapat berfungsi secara normal di masyarakat. Kaitannya dengan interaksi sosial dalam masyarakat, menurut para pakar, hingga saat ini pun masih terjadi tumpang tindih antara narsistik dan self-esteem."keduannya dipandang sama,yaitu sikap yang menyukai dan bahkan mencintai diri sendiri."
self-esteem merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Seseorang dengan self-esteem tinggi akan menilai dirinya secara positif,sehingga ia bisa tampil dengan penuh percaya diri,merasa memiliki kemampuan ,orang seperti ini seringkali tampil sebagai pemimpin dalam kelompok.Sebaliknya,seseorang denga self-esteem rendah akan memandang dirinya kurang mampu.
Kemudian yang membedakan narsistik dan self-esteem, terlihat dalam hubungannya dengan dengan orang lain. Ingat, narsisme adalah ancaman.Sementara self-esteem menguntungkan. "Orang narsis yang dijumpai dilingkungan sosial kita lebih dikenal sebagai orang yang sombog,egois,kurang peka bahkan tidak peduli dengan orang lain,tidak peduli dengan suatu hubungan emosional dengan orang lain.Sedangkan self-esteem tinggi sangat memperhatikan suatu hubungan atau harmonisasi,"
Bag sebagian orang,narsisme dibutuhkan untuk mendorong dirinya meraih prestasi. Contohnya dengan berkata,saya adalah yang terbaik,di kantor anda, andapun juga dapat memacu diri untuk meraih prestasi atau membuat lebih menonjolkan kapasitasnya secara optimal. "Nah,disinilah narsisme muncul untuk mengakui diri dengan segala kapasitasnya,"
Orang yang mngalami gangguan kepribadian narsis dapat dikenali dari ciri-cirinya. Biasanya, orang tersebut memiliki hubungan sosial yang tidak sehat, menyimpang,merusak karena sulit baginya melihat dari sudut pandang orang lain, tidak pernah merasa bersalah, sulit berempati,arogan, merenadahkan orang lain dan tidak menyadari kalau perilakunya merugikan orang lain. Narsistik juga erat hubungannya dengan ketidak mampuan untuk merespon ancaman terhadap ego. Orang narsis cenderung merespon ego dengan kekerasan atau agresivitas. Ciri lainnya,kurang mampu menjaga komitmen, mengambil keunungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri,sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain itri padanya.
Bagaimana narsis bisa muncul? narsis muncul karena memang bawaan dari lahir. Selain itu, narsis juga bisa muncul karena faktor lingkungan. "Misalnya,masa kecil seseorang yang narsis selalu dimanja berlebihan. Anak tersebut terlampau disanjung atau dibanggakan dan selalu diperlalukan istimewa oleh orang tuannya. Padahal, prestasi atau kondisinya biasa-biasa saja,sama seperti anak lain seusiannya".
Kesimpulannya,boleh saja kita melihat diri sebagai pribadi yang berkualitas. Namun jangan berlebihan."wajar dan sah-sah saja ketika seseorang mencapai suatu keberhasilan ia merasa sukses,merasa pintar,merasa cantik,mencintai diri sendiri dan sebagainya.Tetapi jangan berlebihan dalam meng ekspresikannya. Narsis berlebihan akan dijauhi oleh teman-temannya".
pergunakanlah Narsisme kalian dengan sebaik-baiknya..
Akhir kata dari saya, Orang yang pintar adalah orang yang bisa menilai diri sendiri untuk melakukan yang terbaik dari pada memandang seberapa banyak kesalahan seseorang,salam dari kami LDII tulungagung.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Post a Comment
Assalamualaikum, silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan anda :)